Gerombolan merah. Bersama Citra, diambil oleh Girindra. |
Di race ini saya merasa lebih santai dan agak acuh tak acuh. Enggak pengen event ini jadi a big deal. Tujuan utama mengikuti balap ini adalah supaya tahu rasanya event lari yang digarap dengan serius.
Yang paling saya suka di Bajak Jakarta 2013 ini adalah jersey dan fisnisher tee-nya. Terdesain dengan baik dan rapi. Jadi kalau dikenakan sehari-hari tidak kelihatan norak.
Hal lain yang seru, saya dan Citra mencoba jalur lari untuk Bajak Jakarta beberapa hari sebelum race-nya berlangsung. Sehari sesudahnya, juga dilakukan oleh Arsy dan Uthy. It's kind a fun to recon before the actual race. Dan ternyata memang berguna, di hari H jadi tidak terkaget-kaget lagi dengan jalurnya.
Berlumur darah. Lunar Swift 2010. |
Saya juga berlari dengan tiga jahitan di tulang kering ketika race berlangsung. Jahitan itu saya dapatkan karena terjeblos ke parit saat berlatih di pagi hari yang masih gelap seminggu sebelum race. Darah mengalir deras dari luka di tulang kering karena menghantam dan terparut tutup parit. Terpaksa saya pulang dengan taksi, membersihkan luka, lalu berangkat ke instalasi gawat darurat di sebuah rumah sakit. Untungnya, beberapa hari kemudian dokter memberikan ijin kepada saya untuk tetap mengikuti race. That was awesome.
Setalah Bajak Jakarta 2013, saya merasa lari akan menjadi bagian penting dalam sisa hidup saya.
BajakJakarta2013
76187
1:00:16